Preservasi jalan Pagimana-Biak-Dlm Kota Luwuk-Batui di Sulawesi Tengah, yang merupakan bagian dari proyek vital untuk konektivitas antar daerah, ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.
Proyek ini menghubungkan berbagai lokasi penting, termasuk destinasi wisata, pusat industri, serta jalur angkutan antar desa dan kota.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah menegaskan pentingnya perawatan dan perbaikan ruas jalan Pagimana-Biak-Dalam Kota Luwuk-Batui untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas yang semakin meningkat.
kontraktor pelaksana proyek dari CV Tanjung Lautan Api, menjelaskan bahwa pengerjaan preservasi jalan dan jembatan tersebut terus menunjukkan progres yang positif.
Ruas jalan sepanjang 128,44 kilometer dan 37 jembatan dengan total panjang 637,20 meter membutuhkan penanganan struktural yang matang.
Salah satu langkah yang diambil dalam paket preservasi jalan Pagimana-Biak adalah pembangunan talud beton untuk penahan longsoran dan pemasangan bronjong di beberapa titik rawan abrasi pantai.
Selain itu, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan di sepanjang ruas tersebut juga menjadi prioritas utama.
Pekerjaan ini mencakup pengendalian tanaman, pembersihan drainase, serta pengendalian genangan yang dapat mengganggu kelancaran lalu lintas.
Pihak pelaksana juga menambahkan bahwa untuk mempercepat progres, pihaknya meningkatkan laju pekerjaan setiap harinya dengan evaluasi mingguan.
Dengan langkah ini, diharapkan proyek preservasi jalan Pagimana-Batui dapat memenuhi target waktu yang ditetapkan, yaitu pada akhir 2025.
Proyek jalan Pagimana-Biak ini tidak hanya berfokus pada preservasi jalan, tetapi juga pada pemeliharaan rutin menggunakan e-katalog untuk optimasi pengadaan bahan dan barang.
Salah satu bagian dari pekerjaan yang menggunakan sistem ini adalah pengecatan dan pembersihan jembatan yang tersebar di sepanjang ruas jalan.
Pihak BPJN Sulawesi Tengah juga mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan proyek ini.
Penyedia jasa juga menekankan bahwa kolaborasi antara pihak kontraktor dan BPJN menjadi kunci suksesnya pekerjaan ini.
Dalam menjaga kelancaran proses, penyedia jasa juga diminta untuk mengikuti instruksi teknis yang diberikan oleh pihak berwenang.
Preservasi jalan Pagimana-Batui tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur di Sulawesi Tengah, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.
Infrastruktur yang lebih baik akan mempermudah akses ke lokasi-lokasi pariwisata di wilayah tersebut, serta meningkatkan arus barang dan jasa antara daerah pedesaan dan perkotaan.
Dengan progres yang terus meningkat, proyek ini diharapkan akan selesai tepat waktu sesuai dengan target yang ditetapkan.
Setelah selesai, ruas jalan ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Sulawesi Tengah, baik dari sisi mobilitas maupun perekonomian.
Pekerjaan preservasi jalan Pagimana-Batui yang sedang berlangsung ini diharapkan akan rampung pada akhir 2025, dengan progres yang terus meningkat setiap minggunya.
Pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dan pembangunan struktur yang solid, proyek ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Sulawesi Tengah dan memperlancar akses ke berbagai destinasi pariwisata dan pusat industri di kawasan tersebut.